Dalam dokumen GAUDATE ET EXSULTATE, kita diingatkan tentang pentingnya panggilan untuk menjadi kudus dalam kehidupan sehari-hari. Paus Fransiskus menekankan bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, dipanggil untuk menjalani hidup yang suci. Hal ini bukan hanya tugas bagi kita kaum religius, tetapi juga bagi setiap orang yang menjalani kehidupan biasa di tengah masyarakat.
Kita sering kali terjebak dalam rutinitas harian dan menganggap bahwa kesucian adalah sesuatu yang jauh dari jangkauan kita. Namun, Paus mengajak kita untuk melihat bahwa kesucian dapat ditemukan dalam tindakan-tindakan kecil yang kita lakukan setiap hari. Dalam interaksi kita dengan orang lain, dalam pekerjaan kita, dan dalam cara kita menghadapi tantangan hidup, kita memiliki kesempatan untuk memancarkan kasih dan kebaikan Allah.
Para kudus, yang menjadi teladan bagi kita, menunjukkan bahwa kesucian dapat dicapai dalam berbagai keadaan hidup. Mereka menginspirasi kita untuk melihat bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi ungkapan kasih kepada Allah dan sesama. Mereka mengajarkan kita bahwa kesucian tidak terpisah dari kehidupan sehari-hari, melainkan terjalin dalam setiap interaksi dan pelayanan yang kita lakukan, ketulusan hati kita melakukan pelayanan kecil dikomunitas setiap harinya.
Ketika kita merenungkan perutusan kita, kita diingatkan bahwa kita tidak sendirian. Kita dikelilingi oleh para kudus yang telah menjalani perjalanan iman mereka dengan setia. Mereka menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi kita untuk terus melangkah maju, meskipun dalam tantangan dan kesulitan.
Seperti para kudus yang melayani dengan sukacita, kita juga dipanggil untuk menemukan kebahagiaan dalam perutusan kita, apapun bentuknya.
Kita juga diingatkan bahwa kesucian bukanlah hasil dari usaha kita sendiri, tetapi merupakan anugerah dari Allah. Dengan kerendahan hati, kita perlu mengakui bahwa kita memerlukan rahmat-Nya untuk menjalani hidup yang sesuai dengan panggilan-Nya. Mari kita berdoa agar kita diberikan kekuatan dan keberanian untuk menjalani hidup yang mencerminkan kasih Kristus, sehingga kita dapat menjadi terang bagi dunia di sekitar kita. Mari kita melihat setiap momen sebagai kesempatan untuk bertumbuh dalam kesucian. Dalam keheningan dan doa, marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan suara Roh Kudus yang membimbing kita. (giovani)
Video
/fa-clock-o/ TRENDING$type=list
-
UJUD KERASULAN DOA KWI DAN UJUD DOA SFD INDONESIA TAHUN 2016 PERSEMBAHAN HA...
-
MASA ASPIRAN Masa Aspiran merupakan masa dimana para calon dalam tahap paling dini diperkenalkan kehidupan membiara. Pada m...
-
Pembaharuan Kaul Inti hidup membiara atau hidup berkaul adalah kita ingin menyerahkan diri penuh kepada Tuhan yang telah memanggi...
-
Sejarah Lahirnya SFD di Dongen Kongregasi Suster-Suster Fransiskanes Dongen mulai terbentuk akibat Revolusi Perancis pada tahun 1789...
-
Syukur merupakan kata yang paling pantas dan layak diungkapkan oleh keluarga besar Kongregasi Suster-suster Fransiskus Dina (SFD) karena ...
RECENT WITH THUMBS$type=blogging$m=0$cate=0$sn=0$rm=0$c=4$va=0
RECENT$type=list-tab$date=0$au=0$c=5
REPLIES$type=list-tab$com=0$c=4$src=recent-comments
RANDOM$type=list-tab$date=0$au=0$c=5$src=random-posts
/fa-fire/ YEAR POPULAR$type=one
-
MASA ASPIRAN Masa Aspiran merupakan masa dimana para calon dalam tahap paling dini diperkenalkan kehidupan membiara. Pada m...
-
UJUD KERASULAN DOA KWI DAN UJUD DOA SFD INDONESIA TAHUN 2016 PERSEMBAHAN HA...
-
Syukur merupakan kata yang paling pantas dan layak diungkapkan oleh keluarga besar Kongregasi Suster-suster Fransiskus Dina (SFD) karena ...
COMMENTS